Iman kepada qodar

 
(salah satu takdir baik saya)- dapat mempresentasikan tentang culture thai-indo didepan orang thailand dalam bahasa inggris.

Assalamualaikum.. jujur, tidak seperti orang pada umumnya yakni, menulis blog ketika dia ingin menulis, aku menulis blog jika terdapat waktu luang (artinya aku tidak meluangkan waktu untuk menulis wheheh), terkadang aku menulis point-pontnya saja dan akan aku perbaiki when there is free time, sehingga jika kalian membaca tulisan ini dan kemudian ada sedikit atau banyak perubahan maka waktu itu aku gabuters, namun sebenarnya aku lebih suka mengisi kegabutan dengan membaca (tapi nggak ekstrem, tentang novel kisah hidup seseorang yang menginspirasi) dan juga menonton bioskop ataupun film, and i think setiap orang punya cara bahagia nya masing-masing. so, kemungkinan juga kalian mengisi kegabutan dengan tidur, atau nongkrong bareng temen dll,  i think selama itu tidak merugikan orang disekitar kalian it's oke. kali ini aku akan menulis mengenai iman kepada takdir/ qodar, percaya kepada qodar merupakan rukun iman yang ke 6 yang wajib kita yakini sebagai muslim, nah untuk memahami pengertian takdir itu apa ya.. secuil ilmu :

Garis qodar ada dua macam :
Wujudul qodar - misal : orangnya memang kaya, orangnya memang miskin, sukses, gagal dll. 
Aqibatul qodar - akibat dari qodar nya tersebut, misal ada orang miskin (wujudul qodar) namun dia masih berusaha untuk mencari takdir baik, sehingga walaupun wujud takdir dia adalah orang miskin namun dia suka untuk bersedekah dll sehingga akibat dari miskin (seperti keadaan hati yang sengsara dll) tidak dirasakan oleh orang miskin tersebut, namun dia merasa bahagia atas takdirnya menjadi orang miskin selama dia menjauhi akibat dari takdir miksin tersebut, kisah ini tentunya ada di dunia, atau orang yang cacat ( sebagai wujud kecacatan nya, misal tidak punya tangan) namun orang tersebut berusaha untuk tetap mencari takdir baik di hidupnya, yakni dia berusaha untuk tetap belajar dengan alat gerak lainnya yakni kaki untuk melukis, sehingga akibat dari takdir cacat tersebut tidak dirasakan oleh orang cacat itu sehingga dia tidak sengsara yang berlebihan, bahkan bisa menjadi kisah yang inspiratif bagi kita semua, menurut saya orang-orang seperti inilah yang memahami betul apa itu pengertian takdir. lain hal orang yang ketika dia bodoh, maka dia berucap "memang takdir saya bodoh" dan dia tidak bertindak  apa apa dari takdir dia menjadi orang bodoh (tidak berusaha untuk mengejar takdir baik).
semua nya pasti ada akibatnya. Nah, diharapkan kita bisa menempatkan pengertian dari iman kepada qodar, karena iman kepada qodar termasuk iman dalam rukun iman. 
Contoh : kuliah ipk dapet 1.8 hal ini termasuk qodar. 

Garis qodar itu ada dua yakni wujud dan akibat, wujudnya qodar ada 2, qodar khair (takdir baik) yakni sesuatu yang kita inginkan, misal sehat, pinter, lancar hidupnya dll, dan qodar syar (takdir buruk)  adalah yang tidak diinginkan misalkan ternyata tidak masuk univ yang terpilih, gagal mendapat nilai yang diinginkan, gagal masuk kerja di perusahaan yang diinginkan dll. Siapa yang mengatur orang dapat khair ataupun syar.. ? Allah SWT yg mengatur. namun, jika qodar ada wujud yang khair, kita berhak untuk mencarinya.. Kalau takdir manusia sudah tertulis di lauh mahfudz, ngapain kita berusaha? Pemahaman ini sangat salah. 
Dalam wujud qodar ada akibatul qodar, dia memahami bahwa itu akibatul bukan wujudnya.

Ada suatu kisah, sahabat bertanya ke ummar bin khatab : ummar bukannya sakitnya manusia sudah takdir,  dan kau sekarang sedang sakit, namun kenapa engkau masih berusaha untuk meminum obat ? .kemudian ummar menjawab, iya, memang takdir sudah diatur, namun saya ingin menuju qodar yang lebih baik..Naah, jadi kalau kita gk minum obat ya kita sakit (sakit ini merupakan akibat darii qodar). Sakit ini bukan takdir yg udah tertulis, namun akibatnya karena kamu tidak minum.

Musibah tidak, ketika kita kehilangan duit 1 juta? Yaiyalah musibah, tapi kita harus berusaha, bukan untuk menerima wujud dari qodar tetapi kita harus menerima akibat dari qodar. Yg kita terima bukan sendalnya ilang yg kita terima, tapi kesedihan karena sendalnya yg hilang itu yg kita terima. pun dengan kehilangan  uang 1 juta, kita harus menerima kesedihan dari uang 1 juta yang hilang (akibat qodar).
Menerima dengan hati lapang, semua akibat dari qodar dan menjadikannya kesempatan untuk ketaatan yang terbaik pada allah.  Sabar dalam kegentingan dan kepahitan, semakin kita menerima musibah, maka kualitas sabarnya semakin baik. Sebenarnya yg kita rasakan itu bukan musibahnya, tapi sakitnya.. Naah sakit itu harus ditolak, karena sakit itu qodar buruk, kita harus selalu mengejar qodar yang baik. Namun ketika kita tidak pernah kena musibah, maka kita tidak pernah merasa manisnya kesabaran.. 
Sama halnya ketika kita dihina, itu qodar (qodar dalam wujud)  yang kita terima adalah kepedihannya. Saya ingin membalas keburukan dia dengan kebaikan, kalaupun rasa maaf itu cukup untuk membalas kejahatan dia (misalkan)..

(tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan, semua yang benar itu datangnya dari Allah SWT, semoga ini tercatat sebagai amal saleh disisi Allah SWT, jangan sampai ada perpecahan diantara kaum muslimin).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indahnya hubungan antara Sains dan Islam

Nicotiana tabacum L.

Saccharum officinarum L.